Bagaimana agar seorang Mukmin doanya mudah dikabulkan?
Doa seorang Mukmin akan mudah dikabulkan apabila ia memenuhi syarat-syarat pengabulan doa dan tidak ada penghalang-penghalangnya. Jika syaratnya terpenuhi dan penghalangnya tidak ada, maka doanya akan mudah dikabulkan.
[PERTAMA]
Syarat pertama adalah ikhlas kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam berdoa.
[KEDUA]
Kemudian, mencari rezeki dari sumber yang halal.
Selain itu juga,
[KETIGA]
tidak tergesa-gesa dalam mengharapkan pengabulan doa, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa.” (HR. Bukhari & Muslim)
[KEEMPAT]
Serta terus-menerus memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam doa.
[KELIMA]
Berdoa dengan rasa takut dan penuh harapan.
Juga syarat serta adab lainnya yang disebutkan oleh para ulama.
[KEENAM]
Selain itu, penghalang-penghalang pengabulan doa harus dihilangkan. Di antaranya adalah: mengonsumsi harta yang haram. Juga termasuk penghalang adalah berlebihan dalam berdoa.
Jadi, jika syaratnya terpenuhi dan penghalangnya tidak ada, maka doa seorang Muslim akan dikabulkan, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla.
Namun, bisa jadi doanya belum juga dikabulkan meski syaratnya terpenuhi dan penghalangnya tidak ada, karena suatu hikmah yang hanya Allah yang mengetahui. Bisa jadi doanya disimpan untuknya di hari kiamat. Bisa jadi juga, ia dijauhkan dari keburukan yang setara dengannya, sebagaimana disebutkan dalam hadis.
Allah Ta’ala Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Yang dituntut dari seorang Muslim adalah berdoa. Adapun pengabulannya adalah urusan Allah ‘Azza wa Jalla. Karena itu, Umar pernah berkata, “Aku tidak mengkhawatirkan pengabulan doa, tapi bagiku yang penting adalah berdoa Jika aku diberi taufik untuk berdoa, maka pengabulannya akan menyusul.”
====
كَيْفَ يَكُونُ المُؤْمِنُ مُجَابَ الدَّعْوَةِ؟
يَكُونُ المُؤْمِنُ مُجَابَ الدَّعْوَةِ إِذَا حَقَّقَ شُرُوطَ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ وَانْتَفَتْ الْمَوَانِعُ إِذَا تَحَقَّقَتِ الشُّرُوطُ وَانْتَفَتْ الْمَوَانِعُ فَإِنَّهُ يَكُونُ مُجَابَ الدَّعْوَةِ
وَمِنَ الشُّرُوطِ أَوَّلًا الْإِخْلَاصُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي الدُّعَاءِ
وَكَذَلِكَ أَيْضًا طِيْبُ الْمَكْسَبِ
وَكَذَلِكَ أَيْضًا
عَدَمُ الِاسْتِعْجَالِ فِي إِجَابَةِ الدُّعَاءِ كَمَا قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ
وَأَيْضًا الْإِلْحَاحُ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي الدُّعَاءِ
وَأَنْ يَدْعُوَهُ خَوْفًا وَطَمَعًا
وَنَحْوِ ذَلِكَ مِنَ الشُّرُوطِ وَالْآدَابِ الَّتِي ذَكَرَهَا أَهْلُ الْعِلْمِ
وَأَيْضًا تَنْتَفِي الْمَوَانِعُ وَمِنْ مَوَانِعِ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ أَكْلُ الْمَالِ الْحَرَامِ وَمِنْ مَوَانِعِ الْإِجَابَةِ الِاعْتِدَاءُ فِي الدُّعَاءِ
فَإِذَنْ إِذَا تَحَقَّقَتِ الشُّرُوطُ وَانْتَفَتِ الْمَوَانِعُ فَإِنَّهُ يُسْتَجَابُ لِلْمُسْلِمِ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
وَقَدْ لَا يُسْتَجَابُ لَهُ حَتَّى مَعَ تَحَقُّقِ الشُّرُوطِ وَانْتِفَاءِ الْمَوَانِعِ لِحِكْمَةٍ اللَّهُ أَعْلَمُ بِهَا قَدْ تُدَّخَرُ لَهُ الدَّعْوَةُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَقَدْ يُدْفَعُ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلُهَا كَمَا وَرَدَ ذَلِكَ فِي الْحَدِيثِ
فَاللَّهُ تَعَالَى حَكِيمٌ عَلِيمٌ الْمَطْلُوْبُ مِنَ الْمُسْلِمِ أَنْ يَدْعُوَ وَأَمَّا الْإِجَابَةُ فَهَذِهِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِهَذَا كَانَ عُمَرُ يَقُولُ إِنِّي لَا أَحْمِلُ هَمَّ الْإِجَابَةِ وَإِنَّمَا أَحْمِلُ هَمَّ الدُّعَاءِ فَإِذَا أُعْطِيتُ لِلدُّعَاءِ كَانَتِ الْإِجَابَةُ